Pengertian open source dan contohnya :
dapat
kamu baca dan pahami di artikel ini. Open source adalah suatu istilah
yang digunakan untuk software (perangkat lunak) yang membuka atau
membebaskan source codenya dapat dilihat oleh pengunanya, dan membiarkan
penggunanya dapat melihat bagaimana cara kerja dari software tersebut
serta penggunanya juga dapat memperbaiki atau mengembangkan software
tersebut menjadi lebih baik lagi.
A. Apa keunggulan dari Open Source?
Keunggulan dari open source software ini
yaitu dapat di peroleh secara free atau gratis tanpa perlu membayar
lisensi software. Dan biasanya open source software dapat di peroleh di
internet, salah satu software open source yang terkenal yaitu sistem
operasi komputer Linux.
Open source software ini sangat di
tunjang oleh internet, awalnya open source di-unduh dari internet lalu
digunakan oleh orang yang memakainya dan dapat di perbaiki atau di
kembangkan lagi jika terdapat kekurangan pada software tersebut. Dan
hasil dari pengembangannya software tersebut akan dipublikasikan ke
internet lagi, dan dapat di gunakan oleh orang banyak. Pada saat ini
sangat mudah sekali untuk mendapatkan open source software di internet.

Macam-macam aplikasi open source:
Tentunya dalam pengembangan open source
software melibatkan banyak sekali orang dari berbagai belahan dunia,
yang berinteraksi melalui dunia maya atau jaringan internet. Maka
seiring berkembangnya teknologi semakin banyak bermuculan berbagai macam
software yang dibuat berbasis open source yang di upload ke internet.
Pola dari open source ini telah banyak melahirkan develover yang sangat
handal.
Software yang gratis atau free software
yang berbasis open source buka program yang ecek-ecek, jangan mengaggap
bahwa jika software yang gratis itu kurang bagus kualitasnya. Karena
sudah banyak terbukti kehebatan dan kehandalan dari open source
software. Karena free software yang berbasis open source telah banyak
melalui proses perbaikan yang terus menerus sehingga softwer-nya akan
semakin sempurna.
B. Contoh Software Open source
Berikut ini merupakan beberapa contoh open source software yang populer, diantaranya seperti di bawah:
- Linux, merupakan software sistem operasi yang gratis dan sangat populer.
- XAMPP, merupakan paket software yang berguna untuk simulasi dan pengembangan web, termasuk juga di dalamnya Apache dan MySQL (database).
- Mozilla Firefox, merupakan software yang berguna untuk menjelajahi halaman web di internet.
- OpenOffice, merupakan paket software perkantoran yang berguna untuk mengolah kata, tabel dan database.
- osCommerce, merupakan software aplikasi web yang digunakan untuk toko online.
- ClamAV & ClamWin, merupakan software antivirus.
- Audacity, merupakan software perekam sekaligus pengolah audio.
- GIMP, merupakan software pengolah foto dan juga gambar digital.
- VideoLAN, merupakan software pemutar file multimedia.
- Blender, merupakan program untuk pembuatan model 3 (tiga) dimensi, misalnya seperti animasi dan game.
- Filezilla, merupakan softwere jaringan yang berfungsi untuk transfer file via protokol FTP pada jaringan komputer atau jaringan internet.
- Mplayer, merupakan ssoftware pemutar musik yang berbasis open source.
Bagaimana apakah kamu sudah mengerti apa
itu yang dimaksud dengan open source?
ok,
Jadi Source adalah perintah-perintah yang digunakan untuk membuat
aplikasi. Jadi open source adalah source yang terbuka. Maksudnya bila
kita bisa mengetahui source penyusun suatu software maka itu disebut
open source. Tapi tidak cukup dengan hanya mengetahui saja tapi jika
kita bebas menggunakan, mengembangkan, menyebarluaskan atau menggandakan
aplikasi tersebut tanpa harus membayar izin atau lisensi kepada
pembuat aplikasinya.

Open source software
Jika kita sudah mengerti apa itu open source selanjutnya saya akan menjelaskan tentang open source software. Open source
software adalah software yang membuka/membebaskan source codenya untuk
dilihat oleh orang lain dan membiarkan orang lain mengetahui cara
kerja software tersebut dan sekaligus memperbaiki kesalahan atau
kekurangan pada software tersebut. Dan salah satu keunggulannya adalah
Open source software dapat diperoleh dan digunakan secara gratis tanpa
perlu membayar lisensi. Pada umumnya orang mendapatkan software ini dari
internet.
Konsep
open source software pada intinya adalah membuka source code dari
sebuah software. Dengan mengetahui logika yang ada di kode sumber, maka
orang lain dapat membuat perangkat lunak yang sama fungsinya. Open source
hanya sebatas itu. Artinya, tidak harus gratis. Kita bisa saja membuat
perangkat lunak yang kita buka kode sumbernya, mempatenkan
algoritmanya, medaftarkan hak ciptanya, dan tetap menjual perangkat
lunak tersebut secara komersial.
definisi open source yang asli seperti tertuang dalam OSD (Open Source Definition) yaitu:
• Free Redistribution
• Source Code
• Derived Works
• Integrity of the Authors Source Code
• No Discrimination Against Persons or Groups
• No Discrimination Against Fields of Endeavor
• Distribution of License
• License Must Not Be Specific to a Product
• License Must Not Contaminate Other Software
• Source Code
• Derived Works
• Integrity of the Authors Source Code
• No Discrimination Against Persons or Groups
• No Discrimination Against Fields of Endeavor
• Distribution of License
• License Must Not Be Specific to a Product
• License Must Not Contaminate Other Software
Keberadaan
open source software ini sangat ditunjang oleh internet. Mula-mula
Open source software diambil dari internet kemudian digunakan oleh
orang dan diperbaiki apabila ada kesalahan. Hasil perbaikan dari open
source ini kemudian dipublikasikan kembali melalui internet yang
memungkinkan orang lain menggunakan dan memperbaikinya. Dan begitulah
seterusnya. oleh karena itu open source software akan terus berkembang
dan tidak mungkin ketinggalan jaman.
Dalam
segi keamanan penggunaan open source software cukup aman. Jika kita
mengunakan software berlisensi kita tidak mungkin tahu apa saja
perintah-perintah yang terjadi ketika kita meng-klik tombol instalasi
software tersebut di komputer kita. Bila orang yang membuat software
tersebut adalah orang jahat tentunya dia bisa menyisipkan perintah untuk
menyalin data-data pribadi kita melalui software lisensi yang dia
buat. Tentu kita tidak akan tahu maksud jahatnya bila belum melihat
source yang dia buat bukan?. Tapi jika kita mengunakan software open source
kita dapat melihat semua source dan perintah-perintah pemograman
dengan jelas. Kita bisa mengetahui apakah ada kode jahat didalam
aplikasi tersebut.
contoh open source software
- PHP
- MySQL
- Linux
- Apache (web server)
- perl
- fetchmail
Setelah
melihat posting yang saya buat mungkin sekarang anda lebih mengetahui
tentang open source. jika anda ingin memperdalam pengetahuan anda
tentang open source anda dapat bergabung dengan
komunitas-komunitas/forum open source yang sekarang sudah banyak di
internet. Dan anda akan mengetahui info terbaru tentang open source.
Sedangkan Untuk kategory software terbagi menjadi empat :
Close Software
Tidak
diperkenankan dengan alasan apapun untuk menggunakan software dalam
kategori ini tanpa adanya kepemilikan dengan syah dalam arti 100% asli.
Anda harus mengeluarkan "kocek" agar dapat menggunakan software ini
dengan aman dan nyaman, jika melanggar bisa jadi komputer Anda akan
di"amankan" oleh petugas yang berwenang.
Tidak
dipungkiri, di beberapa negara termasuk Indonesia lebih dari 60% masih
menggunakan produk "bajakan". Mengapa hal ini bisa terjadi? Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi, dan faktor utamanya disebabkan
tingginya harga software tersebut. Tidak sebanding dengan kemampuan
daya beli masyarakat Indonesia yang masih minim.
Software dalam kategori ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian :
1. Operating System (Sistem Operasi), contoh : Microsoft Windows
2. Languages (Bahasa Pemrograman), contoh : Visual Basic, ASP, Pascal
3. Web Browser, contoh : Internet Explorer
4. Aplication (Aplikasi), contoh : Adobe Photoshop, CorelDraw
5. Office Suites (Aplikasi perkantoran), contoh : Microsoft Office
6. Server Aplication (Server), contoh : ColdFusion, IIS
7. Antivirus, contoh : Norton Antivirus, McAfee
8. Games, contoh : FIFA 2006, Winning Eleven, Spiderman
Share Software
Ketika
browsing di Internet mendapati sebuah software dalam kategori Freeware
. Kita memang bisa mendownload dan menggunakan software tersebut,
namun hanya dalam batas tertentu misalnya 15 hari penggunaan dan
setelah lewat dari itu akan terproteksi secara otomatis. Kita tidak
bisa menggunakan kembali sebelum memasukkan kode registrasi, jika gagal
memasukkan kodenya siap-siap untuk "gigit jari" . Barangkali ada
pemikiran, di-uninstall saja kemudian di-install kembali. Hmmm..coba
saja kalau bisa..
Kita
tidak mungkin bisa melakukan hal itu karena ketika menginstall pertama
kali akan ter-registrasi pada operating system. Kecuali kalau bisa
"bermain-main" dengan masalah registrasy tentu bisa "diakali".
Umumnya,
software dalam kategori ini diperuntukkan bagi mereka yang ingin
mencoba software tersebut dalam beberapa hari. Jika tertarik, maka akan
di-link (dihubungkan) ke vendor-nya.
Free Software
Free
software dikenal juga sebagai Freed Software, Liberated Software
(software libre) atau FRS (freely redistributably software). Kata "FREE"
disini bukan berarti bebas tanpa aturan untuk menyalin, memodifikasi,
dan mendistribusikan namun semua itu ada aturan dan syaratnya yang
harus dipatuhi oleh pengembang dan penggunanya. Persyaratan tersebut
tertuang dalam lisensi yang digunakan oleh Free Software. Jadi bukan
berarti Free Software tidak berlisensi. Pada akhirnya timbul
kesalahpahaman bahwa layanan yang diberikan dengan menggunakan Free
Software itu tidak boleh dikomersilkan alias harus selalu gratis. Ini
yang sering menyebabkan pengadopsian Free Software dalam suatu model
bisnis yang dapat diterima menjadi sulit. Sebagai contoh rekan-rekan
yang menjual CDROM berisi GNU/Linux GPL dianggap juga membajak dan
tidak etis (padahal yang dilakukan adalah menjual layanan penyalinan
dan menjual media CDROM tersebut).
Beberapa contoh software dalam kelompok ini adalah
- Operating System (Sistem Operasi) : Linux atau GNU/Linux, FreeBSD, dan GNUBSD
- Languages (bahasa Pemrograman) : GNU C/C++, Perl, Phyton, dan Tcl
- Windowing System (System Window) : The X Window System dan Xfree86
- Web Browser : Mozilla FireFox, Opera, adn Netscape Navigator
- Desktop : GNOME, KDE, dan GNUStepXfee
- Aplication (Aplikasi) : ABIWord dan GNU Image Manipulation Program (GIMP)
- Office Suites (Aplikasi Perkantoran) : OpenOffice dan Koffice
- Server : Samba, Apache, PhP, Zope, MySql, dan PostgreSQL
Open Source
Ada
kesamaan antara free software dan open source. Keduanya bisa digunakan
secara gratis dan untuk mendapatkannya sangat mudah. Dibandingkan
dengan free software, open source lebih populer dan dapat diterima oleh
masyarakat. Istilah Open Source sendiri lebih aman dan netral dalam
konteks bahasa Indonesia. Bahkan secara politik lebih tepat, sepertinya
terdengar sejajar dengan istilah era keterbukaan yang sedang ke arah
pencapaian good governance. Dengan kata lain memperkenalkan konsep
perangkat lunak merdeka dengan terminologi Open Source akan lebih mudah
dilirik ketimbang menggunakan istilah Free Software.
Banyak aplikasi yang saat ini berlabel Open Source, sehingga kita tidak takut lagi untuk menggunakan.
Definisi Open Source
Seperti
telah dijelaskan di awal, free software dan open source terdapat
kesamaan dan memang munculnya software open source sebagai sebuah
jawaban atas "kebingungan" kata FREE dari bahasa Inggris. Sebenarnya,
Open Source merupakan nama pemasaran (marketing name) untuk free
software yang diperkenalkan pada Februari 1998. Open Source mengacu pada
fakta bahwa "source code (kode sumber)" dari Free Software adalah
terbuka bagi dunia untuk mengambil dan memanfaatkannya sehingga dapat
dimodifikasi untuk digunakan kembali (modify and to reuse). Tujuan Free
Software adalah untuk memberikan kepada publik secara gratis, dan
memang perkembangan free software sangat pesat karena para "developer"
Sangat giat memperbarui sistem yang ada. Open Source dan Free Software
merupakan nama yang sama sejak diperkenalkan sekitar bulan Februari
1998.
Aturan dalam Open Source
Jangan
kaget jika menjumpai beberapa software yang bersifat free maupun open
source di beberapa agen penjualan CD Software. Memang, pada dasarnya
software tersebut adalah free alias gratis namun terlepas dari semua itu
perlu melihat faktor-faktor adanya fenomena tersebut. Meskipun
bersifat free atau open, ada beberapa aturan yang harus ditaati dalam
menggunakan dan mendistribusikan software tersebut
1. Pendistribusian Ulang Secara Cuma-cuma
Lisensi
tersebut tidak akan menghalangi pihak manapun dalam menjual atau
memberikan software tersebut sebagai sebuah komponen dari suatu
distribusi agregat software yang mencakup program-program dari beberapa
sumber yang berbeda. Lisensi itu juga tidak memerlukan sebuah royalti
atau biaya lain untuk penjualan tertentu.
2. Kode Sumber
Program
tersebut harus meliputi kode sumber dan mengijinkan distribusi dalam
bentuk kode sumber maupun bentuk jadi. Jika bentuk dari suatu produk
tidak didistribusikan dengan kode sumber, sebuah sarana publikasi yang
baik harus disediakan untuk memperoleh kode sumber tersebut dengan biaya
reproduksi yang masuk akal, atau memindahkan dari internet tanpa
biaya. Kode sumber tersebut harus dalam bentuk-bentuk yang diinginkan
sehingga programmer dapat memodifikasi program itu. Kode sumber yang
disengaja dibuat untuk memperdaya tidak diijinkan. Bentuk-bentuk
lanjutan seperti keluaran dari sebuah processor atau translator tidak
diijinkan.
3. Karya-karya Bentukan
Lisensi
tersebut harus memperbolehkan, karya-karya modifikasi atau bentukan,
dan mengijinkannya untuk didistribusikan dalam bentuk yang ama seperti
lisensi software asalnya.
4. Integritas Pencipta Kode Sumber
Lisensi
tersebut dapat membatasi pendistribusian kode sumber dalam bentuk
modifikasi hanya jika lisensi itu mengijinkan pendistribusian dalam
bentuk "patch files" (potongan; menempel; tidak seluruhnya) dengan kode
sumber dengan tujuan memodifikasi program tersebut pada masa pembuatan.
Lisensi itu secara tertulis/tersurat harus memperbolehkan
pendistribusian software yang dibuat dari modifikasi kode sumber.
Lisensi tersebut mungkin memerlukan pekerjaan-pekerjaan bentukan untuk
membawa nama atau versi yang berbeda dari software asal.
5. Tidak Adanya Diskriminasi Terhadap Individu Atau Kelompok
Lisensi tersebut tidak diperbolehkan menciptakan diskriminasi terhadap orang secara personal atau perkelompok.
6. Tidak Adanya Diskriminasi Terhadap Bidang-bidang Pemberdayaan
Lisensi
tersebut tidak boleh membatasi seseorang dari menggunakan program itu
dalam suatu bidang pemberdayaan tertentu. Sebagai contoh, tidak ada
pembatasan program tersebut terhadap penggunaan dalam bidang bisnis,
atau terhadap pemanfaatan dalam bidang riset genetik.
7. Pendistibusian lisensi
Hak-hak
yang dicantumkan pada program tersebut harus dapat diterapkan pada
semua yang menerima tanpa perlu dikeluarkannya lisensi tambahan oleh
pihak-pihak tersebut.
8. Lisensi Tersebut Tidak Diperbolehkan Bersifat Spesifik Terhadap Suatu Produk
Hak-hak
yang tercantum pada program tidak boleh tergantung pada keadaan
program yang merupakan bagian dari suatu distribusi software tertentu.
Jika program disarikan dari distribusi tersebut dan digunakan atau
didistribusikan di dalam bentuk-bentuk lisensi program itu, semua pihak
yang menerima harus memiliki hak yang sama seperti mereka yang dijamin
dalam hubungan dengan pendistribusian software asal.
9. Lisensi Tersebut Tidak Diperbolehkan Membatasi Software Lain
Lisensi
itu tidak boleh menempatkan pembatas bagi software lain. Sebagai
contoh, lisensi itu tidak boleh memaksakan bahwa program lain yang
didistribusikan pada media yang sama harus bersifat open source.
10. Lisensi Harus Menjadi Teknologi Sentral
Tidak ada ketetapan terhadap lisensi yang mungkin mengarah ke siapapun atau teknologi alat penghubung.
Terminologi Open Source
Perkembangan
label Open Source mulai diperkenalkan dari bagian sesi strategi Alan
Palto dengan reaksinya pada Netscape (seperti Mozilla). Sebuah kelompok
pada sesi tersebut terdiri dari Todd Anderson, Larry Augustin, Yohannes
Hall/Aula, Sam Ockman, Christine Peterson dan Eric S. Raymond. Mereka
menggunakan kesempatan sebelum me-release source code Navigator untuk
memperjelas suatu kebingungan potensi disebabkan oleh kerancuan kata
"Free" dalam Bahasa Inggris. Pergerakan 'Open Source' dipikirkan untuk
mempunyai dimulainya sesi strategi ini. Banyak orang mengklaim bahwa
lahirnya tentang Internet sejak 1969, diawali pergerakan open source,
ketika yang lain tidak membedakan antara open source dan free software.
Free
Software Foundation (FSF) dimulai sejak 1985, diharapkan kata "free"
maksudnya bukan "bebas berbicara" dan bukan "minuman gratis". Sejak
banyak free software bermunculan dan selalu "free of charge" sehingga
free software menjadi sebuah kebiasaan dihubungkan dengan nol biaya dan
anti komersial.
Open
Source Initiative (OSI) diformulasikan pada tahun 1998 oleh Eric
S.Raymond dan Bruce Perens. Dengan melihat sejarah antara pengembangan
tertutup versus pengembangan terbuka lebih dari 20 tahun, maka membuka
peluang mengembangkan Internet.
OSI
memperkenalkan masalah "Open Source" ke bisnis komersial seperti
Netscape. OSI berharap penggunaan "Open Source", sebuah istilah yang
diusulkan Peterson dari Foresight Institute bagian dari strategi, akan
menghapuskan kerancuan terutama bagi mereka yang merasa "free software"
sebagai anti komersial. Telah terjadi beberapa vendor software
menyertakan label "Open Source" karena dihubungkan dengan perangkat
lunak yang sudah bersifat open source seperti Linux.
Lisensi Open Source
Meskipun
bersifat open source bukan berarti tidak memiliki lisensi. Beberapa
software yang bersifat open source tentu saja memiliki lisensi untuk
melegalkan bahwa software tersebut tercantum pengarang dari source code
untuk disebarluaskan. Tanpa adanya lisensi, bisa saja orang mengaku
dirinya sebagai penggagas dan pengembang software tersebut.
Ada beberapa software yang bersifat open source telah memiliki lisensi :
- Ac Free License
- Adae Public License
- Apache Software License
- Apache License 2.0
- Apple Public Source License
- Artistic License
- Attribution Assurance Licences
- New BSD license
- Computer Associates Trusted Open Source License 1.1
- Common Development and Distribution License
- Common Public License 1.0
- P CUA Office Public License Version 1.o
- EU DataGrid Software License
- Eclipse Public License
- Educational Community License
- Eiffel Forum License
- Eiffel Forum License V2.0
- Entessa Forum License
- Fair License
- Framework License
- GNU General Public License (GPL)
- GNU Library or "Lesser" General Public License (LGPL)
- IBM Public License
- Intel Open Source License
- Jabber Open Source License
- Lucent Public License Version 1.02
- MIT license
- MITRE Collaborative Virtual Workspace License (CVW License)
- Motosoto License
- Mozzila Public License (1.0 (MPL)
- Mozilla Public License 1.1 (MPL)
- Naumen Public License
- Nethac General Public license
- Nokia Open Source License
- OCLC Research Public License 2.0
- Open Group Test Suite License
- Open Software License
- PHP License
- Phyton License (CNRI Phyton License)
- Phyton Software Foundatin License
- Qt Public License (QPL)
- RealNetworks Public Source License V1.0
- Reciprocal Public License
- Ricoh Source Code Public License
- Sleepycat License
- Sun Industry Standards Source License (SISSL)
- Sun Public License
- Sybase Open Watcom Public license 1.0
- University of Illinois/NCSA Open Source License
- Vovisa Software License V 1.0
- W3C License
- wxWindows Library License
- X.Net License
- Zope Public License
- zlib/libpng license
Jika
kita lihat daftar lisensi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa
sudah banyak software yang bersifat open source untuk dimanfaatkan
dalam pengembangan informasi dan teknologi, kita tidak perlu lagi
melakukan pembajakan. Memang, dibandingkan dengan software yang
bersifat license masih belum sepadan namun bisa mengobati rasa kecewa
terhadap software yang memiliki lisensi dan harus membayar dengan harga
cukup mahal.
Beberapa Contoh Software Open Source
Jika
kita browsing di Internet dengan kata kunci open source maka akan
ditampilkan daftar beberapa situs yang memuat sorftware bersifat open
source. Masing-masing situs berbeda dalam menyajikan software yang dapat
didownload secara gratis tersebut.
Software
tersebut juga dikelompokkan berdasarkan kategori, sebagai bahan
pembanding berikut ini diambil dari salah satu situs yang memuat
software berdasarkan kategori :
- Database
- Desktop
- Development
- Enterprise
- Games
- Multimedia
- Networking
- Security
- Hardware
- SysAdmin
- VoIP
- CMS
: Tuxx Racer, KeePass Password Save
: GNU/Win32, KeePass Password Save
: Dev-C++, ZK - Ajax but no Javascript
: Compiere ERP + CRM Business Solution, JasperReports - Java Reporting
: ZSNES, KoLmafia
: Weka--Machine Learning Software in Java, ZK - Ajax but no JavaScript
: FileZilla
: Eraser, KeePass Password Safe
: Tcl, Open HPI
: TightVNC, phpMyAdmin
: trixbox, freePBX
: Atutor, os-Commerce, Joomla, Mambo, Moodle
Cara Memperoleh Software Open Source
Telah
dijelaskan di awal bahwa untuk mendapatkan software open source bisa
melalui berbagai cara, diantaranya : membeli software tersebut pada agen
penjualan CD software dengan harga yang sangat terjangkau,
menduplikasi dari orang lain, mendownload di internet, maupun
mendapatkan dari komunitas open source. Sebagai contoh, jika mengikuti
komunitas Linux biasanya mendapatkan beberapa CD yang berhubungan
dengan Linux secara gratis. Agar bisa menjadi anggota komunitas Linux
bisa browsing di Internet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar